1. Manusia dan tanggung jawab
Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab, dan juga adalah
sebagai makhluk yang diberi beban tugas (mukallaf). Yang membebani tugas
manusia adalah Allah dan juga dirinya sendiri.
Tanggung jawab lahir karena manusia diberi kebebasan untuk memilih
dan diberikan seperangkat fasilitas dan potensi untuk mengemban tugasnya.
Fasilitas tersebut adalah berupa hidayah. Hidayah inderawi berupa mata untuk
melihat, telinga untuk mendengar, kulit untuk meraba, lidah untuk merasa.
Hidayah akal untuk memikirkan dan menemukan rumusan dan fenomena-fenomea.
Hidayah agama berupa rumusan yang tidak dapat diindera oleh panca indera dan
terbayang dalam fikiran. Semuanya diberikan oleh Allah kepada manusia agar
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Jadi betapa bijaksananya Allah
memberikan sejumlah perangkat kepada manusia sebelum memberikan tugas kepada
manusia.
Mengapa kita diberi tugas ? Karena kita mau, seperti yang diberi
tahu oleh Allah dalam Surat Al-Ahzab
(33:72)
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh” .
Ayat ini
menggambarkan bahwa hanya manusialah yang mau menerima beban tugas kekhalifahan
ini. Inilah tanggung jawab yang diberikan Allah kepada manusia.
Manusia juga menerima tanggung jawab kepada dirinya sendiri. Seperti
contoh, mau menjadi suami atauisteri dengan sukarela, maka dia
telah menerima tanggung jawab tersebut kepada dirinya sendiri. Seorang
gubernur, bupati dan sebagainya juga menerima tanggung jawab kepada dirinya
ketika menerima jabatan tersebut. Seorang dokter, insinyur punya tanggung jawab
atas profesinya karena telah memilih dan menerima profesi itu.
Tanggung jawab berlaku seperti yang telah disebutkan diatas bila
kita mau menerima tanggung jawab tersebut.Jika kita punya potensi untuk itu
namun tidak mengambil tanggung jawab maka akan ditanya di akhirat nanti,
mengapa dia tidak mengambil tugas tersebut. Apabila kita tidak mampu tapi mau
menerima maka tanggung jawab terus mengikutinya. Ketidakmampuan manusia harus
dapat diatasi oleh dirinya sendiri sehingga menjadi mampu mengemban tugas
karena telah menerima tugas tersebut. Dosa apabila kita menerima tanggung jawab
tapi sebenarnya kita tidak mampu. Seperti dosa kita apabila kita mau menikah
tapi ternyata kita tidak mampu untuk memberikan nafkah kepada isteri dan
keluarganya.
Tanggung jawab akan dilepaskan dari kita apabila kita tidak mampu
untuk melaksanakannya. Karena itu, sebelum menerima tanggung jawab maka kita
menanyakan terlebih dahulu apakah kita mampu untuk melaksanakannya, yang dalam
bahasa lain dilakukan fit and proper test (uji kemampuan dan kelayakan).
Kemudian setelah kita dinyatakan mampu, orang yang memberi tanggung jawab
memberikan perangkat-perangkat yang dibutuhkan sehingga kita dapat megemban
tugas tersebut. Orang yang tidak berakal, yang sedang tidur dan yang terpaksa
tidak dituntut untuk bertanggung jawab.
Yang dituntut dari manusia adalah tanggung jawab yang bersifat wajib
saja, sunnah tidak akan dituntut.
Tanggung
jawab ada yang bersifat tanggung jawab perorangan dan juga ada tanggung jawab
kolektif/masyarakat. Di akhirat nanti, tiap-tiap diri akan menerima catatan /
kitab amalan dan hasil tanggung jawabnya masing-masing. Begitu juga dengan
masyarakat, tiap-tiap umat mempunyai dan akan menerima kitabnya masing-masing.
(Surat Al-Jatsiyah). Contoh tanggung jawab kita sebagai umat/masyarakat adalah , apabila ada orang yang mampu untuk duduk
dalam kepemimpinan lokal maupun nasional namun orang tersebut tidak menerima
jabatan tersebut dikarenakan tidak ada yang memilihnya, maka masyarakat akan
ditanya oleh Allah mengapa tidak memilihnya ?
Tanggung jawab mempunyai dampak yang baik secara langsung dan juga
tidak langsung apabila dilaksanakan dengan baik. Seperti tanggung jawab sebagai
suami bisa dijalankan dengan baik, akan menciptakan keluarga yang bahagia. Tanggung
jawab juga mempunyai sanksi apabila tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Pada
umumnya tanggung jawab perorangan akan mempunyai sanksi di akhirat, seperti
tanggung jawab sholat. Apabila tidak dilaksanakan sholat, akibatnya bukan di
dunia tapi di akhirat kelak. Karena itu jangan heran, orang yang tidak
melaksanakan sholat bisa tenang-tenang saja di dunia ini, karena akibatnya
nanti.
Begitu juga dengan tanggung jawab masyarakat, pada umumnya sanksinya
di dunia. Seperti misalkan tanggung jawab kita terhadap para pedagang yang
memakai jalan raya / umum sebagai tempat dagangannya, tentunya sanksinya
terhadap masyarakat adalah berupa kemacetan. Karena itu, Allah menegaskan di
dalam Quran Surat Al-Anfaal (8:25)
“Dan
peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang
lalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. “
… bahwa
bencana akan mengenai tidak hanya pada orang-orang yang salah atau yang memang
bertanggung jawab, tapi juga mengenai pada orang-orang yang tidak bersalah.
Karena itu, kejahatan dan keburukan perlu diperbaiki, perlu ada
kontrol sosial pada masyarakat. Namun dalam mengubahnya tersebut kita perlu
mengikuti prosedur-prosedur atau ketentuan-ketentuan yang berlaku. Hadits Nabi
yang mengatakan ubahlah kejahatan tersebut dengan tanganmu apabila mampu, jika
tidak mampu maka gunakan lidahmu, tidak mampu juga maka cukuplah dengan hatimu.
Ubahlah dengan tanganmu dimaksudkan adalah para penguasa/pemimpin dan petugas
yang berwenang. Dengan lidah setiap kita mampu, untuk menyampaikan bahwa itu
salah, itu buruk baik di media pers atau melaporkan pada yang berwenang. Dengan
hati, apabila tidak mampu semuanya, dengan demikian telah selesailah tanggung
jawab kita sebagai masyarakat.
Ada beberapa tanggung jawab manusia di muka bumi ini:
·
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Yaitu mempertanggung
jawabkan atas segala perbuatannya dalam kehidupan sehari hari,contoh sebagai
seorang siswa bertanggung jawab sebagaimana mestiya yaitu belajar
·
Tanggung jawab terhadap agama
Tanggng jawab
terhadap agama di latih sejak dini oleh orang tua,salah satu tanggung jawab
terhadap agama adalah menjalankan perintah yang telah di perintahkan ALLAH
S.W.T dan melaksanakannya dengan
sebaik-baiknya,karena manusia di muka bumi ini adalah seoarang khalifah.
·
Tanggung jawab dalam bermasyarakat
Tanggung jawab
dalam bermasyarakat sangatlah penting,yai mentaati aturan lingkungan sekitar
dan menjungjung tinggi norma-norma dan adat masyarakat sekitar,agar kita dapat
hidup rukun dan nyaman dalam lingkup bermasyarakat.
·
Tanggung jawab terhdap Negara
Tanggung jawab
terhadap Negara sangat di perlukan setap insan warga Negara kaena setiap warga Negara
harus menjungjung tinggi nilai kemanusiaan dalam perbedaan rsa dan suku,oleh Karena
itu setiap warga harus menjaga perdamaiian setaiap insannya agar tidak timbul
hal yang tidak di inginkan.
sumber-sumber:
http://1.bp.blogspot.com/-Hee-38oH7vc/TsaqbGiIiUI/AAAAAAAAABI/b84VTVr5KWU/s1600/thumbnail.aspx.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP44fvmCoSBpwqdv0e3K9rDorf_zj5Gk2eD3sfwbGfKi5ZAxXgH5XDqNUhblvpufb3-AeUFABJO5bgla4iiFwi688v2mWXom76xhNxp78gztvvQq-aiL3Z3DD_gRIqaLKFMABHzJamzaaV/s1600/1.jpg
http://pacesetter.me/wp-content/uploads/2012/10/responsible2.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar